Wedding

Dengan lantunan genta dan heningnya pikiran habis sembahyang kala itu mempertemukan pertama kalinya dengan pasangan hidup Luh Widya di jabe Pura Dalem Trikayangan Desa Cau Belayu. Tak disangka tak diduga bisa berjodoh denganya! bagaimana tidak, hampir 13 tahun lamanya saya bersamanya dengan sekolah yang sama. Sedikit bercerita tentang masa sekolah dulu, saya TK (Taman Kanak-kanak) di Desa Tua (TK Widya Bhakti Tua) bareng sama dia. Trus SD (Sekolah Dasar Negeri 1 Tua) selama 6 tahun 1 kelas sama dia, berlanjut SMP (SMP N 1 Marga Di filial) selama 3 tahun bersamanya 1 kelas, trus SMA (SMA N 1 Baturiti di desa puseh / perean) selama 3 tahun bersama dia 1 sekolah, namun tidak 1 kelas....selama itu saya bersamanya tapi tidak ada namanya suka, cinta bahkan sayang sedikitpun.

Setelah kita berpisah selama kurang lebih 3 tahun yang dimana Luh Widya kuliah perhotelan di NIKKI dan saya bekerja di Jakarta sambil kuliah juga, akhirnya di pertemukan pada suatu hari yang berbahagia itu pada tahun 2009 saat itu saya liburan ke Bali untuk melaksanakan persembahyangan di Pura Dalem Cau Belayu. Tidak sengaja pas selesai sembahyang tangan saya ditarik salah satu anggota keluarga dari Luh Widya untuk dipertemukan untuk saling bertukar no HP. Dengan sedikit malu dan tidak berpikir panjang kami pun saling memberi no hp masing-masing dengan tidak ada ucapan terima kasih. Tanggapan biasa serta berpikir positif selalu tertanam dalam benak kala itu, dan bergegaslah saya ke tempat teman yang ada di Gianyar (Agung krisna) perjalanan kesana bersama teman lama bernama Gus tu atau Gus bracuk nama kerenya ha ha,,waktu itu sempat juga makan sate kambing di Pasar Kapal sebelum menuju ke rumah agung krisna.

Diperjalanan saya sempet nyasar-nyasar juga karena baru pertama kalinya keluar jauh dari rumah, untungnya Gus tu tau jalan Gianyar, nanya sedikit akhirnya sampe juga di rumah Agung Krisna Kepakisan. Di sambutlah dengan botol2 birnya dia dan diberi secangkir teh hangat...haaa...gross...setelah beberapa menit duduk bersenda gurau Agung ngajakin jalan ke Pantai Lebih untuk beli makan malam. Tidak banyak basa basi kami bertiga menuju ke pantai tersebut, di perjalanan dia memperkenalkan nama jalan dan tempat yang dimana dia katanya punya tanah yang nantinya mau dibangun cafe...haaa asik juga dia. Akhirnya tiba di Pantai LEBIH namun parkir mobil penuh, paksa in aja gung parkirnya ha ha kata saya....oklah, Cus parkir.

Masuk pantai uihhhhhh sejuknya....sembari dagang-dagang berbaris dipinggir pantai membentuk setengah lingkaran membarisi bibir pantai. Akhirnya memilih tempat yang agak di tengah untuk makan idaman Agung yaitu sate languan berisi ikan laut dan lawar Bali..yammm.....beli deh 3 porsi. melahap makanan dan kenyang lah perut ini, eeee...Luh Widya sms, dia bilang kalau salah kirim sms katanya mau sms temen tapi kok nyasar ke saya kata dia ada kata-kata melow gitu...saya juga respon positif aja sie alasan dia.

Sambung kali sambung dia terus meladeni saya untuk ber-sms ria, dan intinya besok saya janjikan dia untuk ketemu di Kota Tabanan dan dia menjawab IYA. Uduhh bulu kuduk berdiri dan serasa mimpi aja bisa ketemu ama dia besoknya. ha ha.....kisaran jam 10 malam saya balik dari pantai dan menuju rumah Agung. Dan langsung balik dengan berbekal dagdigdug serr ha ha,,karena mau ketemuan besoknya.

Baliklah sekitar jam 11 malam dari Gianyar. Sampe rumah sekitar jam 12.30 wita. Tidur di kamar adik dan besoknya terbangun sekitar jam 8 pagi, sms dan telpon dia untuk memastikan apakah dia sudah jalan atau belum masi teringat kala itu, saya nelpon dia dari bale seketus saya, dia jawab masi ada masalah katanya motornya karena ban-nya agak gembos...ok lah saya tawarkan dia bawa motor 1 aja, dia jawab enggak masalahnya sekalian mau ambil surat-surat motor di Tabanan kata dia. Sambil nyanyi-nyanyi saya mandi di wc, walau dingin tak terasa bagaimana bahagianya bisa ketemuan sama Luh Widya hemm...

Tak berselang lama saya langsung berangkat sendiri dengan mio hitam, sebelum ke TKP saya mampir di tempat makan babi guling favorit saya, yaitu di perempatan Kediri. Karena di benak saya berpikir, nanti kalau dia ambil surat-surat motornya pasti di perempatan Kediri sambil aja saya ajak dia makan bareng disini..e e e,,ternyata dealer motor honda bukan yang disana, ternyata di dealer yang di Toko Kawan, tepatnya dijantung Kota Tabanan.,,sampai di warung nasi guling itu saya sms dia, dan saya tawarin dia makan bersama, tapi dijawab, saya sudah makan, nanti ketemuan di Toko Kawan aja kata dia..hem...gak lama-lama makan langsung saya ke tempat eksekusi,ha ha....bayar,,cuessss....

Sesampai ditempat itu dia langsung mendekati saya di lapangan parkir Tabanan pas di depan dealer, uhhh bergetar tak menentu jantung ini kala itu melihat dia banyak berubah, baik dari kulit, tatanan rambut serta cara berpakaianya tidak seperti smp, sma dulu.. ha ha Luh Widya nawarin anter aku ambil surat-surat motor ku ya,,saya jawab, ok...trus kita berdua masuk dealer dan menunggu dengan sabar, sambil bersenda gurau saya menanyakan, emang di kasi keluar ama bapak dan ibu?..dia jawab, boleh aja asal gak sampe malam, yesss,,saya ngerti maksud dia,,,ok lah...

Saya tawarin dia untuk jalan keluar, dia mau dan surat motorpun di kasi,,karena parkir motor dia di tempat parkir depan, akhirnya kita pisah dia jalan ke tempat parkir motornya, saya ambil motor menyusul ke tempat motor parkir motor dia, masukkkkk...saya parkir motor, saya tawarin yuk kita jalan, kemana kek, dia jawab, ok akhirnya jalan naik motor dia boncengan githu lho..ha ha,,biar mesra...hii...jalan deh..

Dari Tabanan Kota (Toko Kawan) saya menuju Tanah Lot, yahh namanya bisnis..pengunjung lokal pun tidak luput dari pembayaran karcis, padahal kan kita orang Tabanan,,kena karcis juga, mau gak mau, gengsi di depan dia, bayar aja deh berapapun itu, lumayan panas sie waktu itu kita berdua masuk dan langsung menuju ke tempat rekreasi yang ada disebelah barat Pura Tanah Lot, suasana kala itu sangatlah mempesona dan damai, bagaimana tidak, kita kan lagi PDKT,,hua huaa....

Sambil menanyakan kesibukan masing-masing, pikiran saya ternyata salah, saya sie berpikir kalau dia kerja di Bali dan selama saya di Jakarta saya juga jarang ketemu sama dia, trus dia membuka satu persatu kartunya, dia katanya sempet kuliah juga menempuh D1 nya,,trus kala itu dia juga sering keluar negeri semisal Singapore, Malaysia, Italai en Brasilia kawasan Eropa. bagaimana kagetnya saya waktu dia bilang itu karena saya mikir dia hanya di Bali aja. hemmm...disana dia banyak bercerita tentang massa lalu dengan mantanya, begitu pula saya.

Tidak terasa saya sudah hampir 3 jam disana, sempet berfoto-foto juga disana dan memutuskan untuk jalan ke kota Denpasar. Tidak tau arah harus berjalan kemana bersama teriknya matahari yang membakar kulit dengan tujuan yang tidak jelas akhirnya sampe juga di konter nokia terbesar
di Denpasar, sempet menanyakan harga hp tapi tidak membeli...heee...sekitar jam 6 (Enam) sore saya balik menuju kota Tabanan untuk mengambil motor.

Dengan riang gembira menikmati perjalanan akhirnya sampai diparkiran Toko Kawan tepatnya didepan Padmasana. Turun dari motor, saya langsung memegang tangan istri saya yang sekarang untuk mengucapkan janji suci untuk menjalani pacaran yang berkomitmen disambut dengan anggukan kepala menandakan menerima kesungguhan cinta dari saya...uhh hemm serta senyum manis dari bibir mungilnya membuat semakin menguatkan rasa bahagia saya bisa memilikinya.

Dengan muka yang berseri-seri kita berdua barengan untuk pulang ke rumah masing-masing. Berbekal dari komitmen yang sudah terucap dari saya dan diterima dengan rasa cinta dan kasih sayang oleh Istri saya yang sekarang akhirnya saya menjalani hubungan Berpacaran.

Tahap Pacaran masih belum banyak yang diketahui tentang percintaan kami?..Silahkan baca Kisah Pertunangan kami dengan klik DISini. Thx!