• Upacara Metatah Wayanyasa berjalan sukses, Klik foto ini untuk membaca selanjutnya...
  • Sebelum Pernikahan dimulai, Luh Widya melakukan metatah di hari puncak pernikahan...
  • Prewedding Wayanyasa n Luh Widya Berlangsung dengan sederhana dan elegan. Klik aja photonya...
  • Blog foto pernikahan yang disajikan dalam satu halaman penuh...

Hari Kedua (Pernikahan)

Puncak acara yaitu Senin,04 Juli 2011 di mulai dengan acara mesangih dari pasangan saya (Luh Widya) dengan adik sepupu Luh Bella prosesi ini berlangsung selama kurang lebih 3 jam lamanya, dengan lantunan gender dan persembahyangan di merajan mencirikan upacara metatah ini akan dimulai.dalam prosesi ini ada beberapa hal yang janggal namun tidak menyurutkan untuk terurungnya acara ini. biasa lah.....tanya mbak erot hee hee....

Rangkaian hari ini lumayan banyak, di mulai pertama metatah (mesangih), upacara mekala-kala, upacara mewidhi wedana, mejauman, dan terakhir juga akan adanya undangan dari teman luar desa serta tidak lupa akan diadakan joged yang merupakan joged sesaudan dari ibunya widya.

Untuk pertama kali dengan payas agung serba putih upacara makala-kala an lah yang pertama di gelar.Upacara makala-kalaan bertujuan untuk penyucian diri, upacara ini ditujukan kepada bhūta kala, di mana kala ini merupakan manifestasi dari kekuatan kama yang memiliki sifat keraksasaan. Kedua pengantin dipersonifikasikan sebagai kekuatan kala dan kali yang disebut kala nareswari. 

Upacara makala-kalaan juga disebut upacara bhūta saksi.yang meminta saksi kepada para bhuta kala-kali agar pernikahan kedua mempelai disaksi oleh para buta kala dan diberi keharmonisan dari hubungan yang dibina oleh kedua mempelai pada nantinya.Selanjutnya upacara makala-kalaan selain bersaksi kepada bhūta kala, juga bersaksi kepada Pertiwi. 

 Dalam pelaksanaan upacara makala-kalaan digunakan beberapa uparengga (peralatan) sebagai pelengkap upacara. Uparengga yang dipergunakan pada upacara makala-kalaan memiliki fungsi adalah sebagai bahasa isyarat kehadapan Sang Hyang Widhi beserta manifestasinya serta mengandung nilai-nilai ethika yang sangat tinggi dan dalam.

setelah upacara mekala-kala selesai maka tahap berikutnya kita berdua mengikuti acara widhi wedhana (mejaya-jaya) rangkaian upacara widhi widhana /majaya-jaya ini diawali dengan puja yang dilakukan oleh sang pemuput upacara (Pandita/Pinandita) yang kala itu di puput oleh Pandita dari belayu yang bernama I KETUT TERIM. 

Setelah sang pemuput upacara selesai mapuja dilanjutkan dengan persembahyangan kami berdua. Sebelum melakukan persembahyangan kami berdua diperciki tirta panglukatan dan dilanjutkan dengan tirta prayascita. Persembahyangan diawali dengan puja trisandya, kemudian dilanjutkan dengan panca sembah.Selesai sembahyang kami berdua diperciki tirtha pekuluh dari pemerajan atau pura-pura, dan dilanjutkan dengan memasang bija. 

Selesai sembahyang dilanjutkan dengan natab banten sesayut (sesayut nganten). Selesai natab banten sesayut, kami berdua diberikan tetebus (benang) dan dipasangkan karawista. Selesai memasangkan bija dan karawista dilanjutkan dengan mengucapkan sumpah perkawinan oleh pengantin pria dan pengantin wanita. Setelah pengucapan sumpah perkawinan maka dilanjutkan dengan upacara majaya-jaya, sebagai peresmian atau pengukuhan pernikahan telah sah menurut Hindu. 

Dengan demikian selesailah rangkaian upacara perkawinan tersebut, kemudian dilanjutkan dengan menanda tangani surat-surat yang menjadi syarat administrasi untuk keperluan mencari akta perkawinan.Akhirnya tiba waktunya untuk melakukan kunjungan ke rumah saya yang menurut balinya dinamankan mejauman.Majauman merupakan rangkaian terakhir dari upacara perkawinan umat Hindu etnis Bali. Majauman merupakan kunjungan resmi yang bersifat religius dari pihak pengantin pria ke rumah pengantin wanita bisa juga kebalikanya, tergantung sistem perkawinan yang di sepakati oleh kedua belah pihak.prosesi yang dilakukan setelah melaksanakan upacara pernikahan (dewa saksi). 

Majauman jika dilihat dari dasar kata ”jaum” di mana fungsi jaum atau jarum adalah untuk merajut atau menyatukan kembali, maka makna majauman dalam rangkaian upacara perkawinan adalah untuk menyatukan kembali dua buah keluarga yang bersitegang. majauman biasanya dilakukan apabila kedua penganten ngarorod, sehingga arti mejauman adalah menyatukan kembali dua buah keluarga yang tadinya retak atau marah akibat anak gadisnya dilarikan oleh calon pengantin pria, namun akan menjadi lain apabila perkawinan itu dilakukan dengan cara memadik. Majauman kalau dilihat dari akar katanya ”jaum” mengandung arti adalah untuk menyatukan dua buah keluarga (keluarga pengantin pria dan keluarga pengantin wanita) melalui suatu perkawinan. 

Majauman juga berarti memberitahukan kehadapan Hyang Guru dan para leluhur dipihak penganten wanita bahwa kedua pengantin telah menyatu dalam sebuah upacara perkawinan, serta mohon doa restu agar selalu melindungi perkawinan atau rumah tangga kedua pengantin, sehingga selalu dalam keadaan harmonis. 

Dengan berakhirnya semua rangkaian upacara pernikahan tersebut maka kita sudah menjadi suami istri yang sah menurut agama namun untuk sah menurut pemerintah tinggal membuat akte perkawinan. Asung kerta wara nugraha saya panjatkan kehadiran ida sang hyang widhi wasa atas karunianyalah upacara saya ini berjalan sesuai dengan harapan yakni 3 H Hemat,Hikmat dan Harmonis. 

Semoga dengan pernikahan ini kami berdua diberikan anak yang suputra untuk melanjutkan generasi penerus dimasa yang akan datang.cinta yang bersumber darii hati tentunya akan menghasilkan buah hati yang sejati. dengan diikat oleh setia dan saling sayang dengan laksana mengharap apa yang di harapkan tentunya akan menemukan bahagia.

Sekitar jam 4 sore upacara sudah selesai jadi kita berdua bisa menjamu tamu dengan penuh cengrama dan berhadap-hadapan, jika di dalam acara saya ada pihak-pihak yang belum sempat saya jamu dan sapa maka melalui kehadiran postingan ini saya ucapkan banyak-banyak terima kasih yang tak terhingga atas kehadiranya. semoga tuhan yang maha esa membalas semua kebaikannya. 

Selanjutnya diadakanya joged pas penutupan acara diawali dengan pertunjukan penari dari kedua mempelai, hemmm..sempet grogi dan tidak PD juga pas mau menari pertama kelihatan dari badan saya yang kaku. namun istri saya malah lebih piawai dalam hal menari...heee tidak apa asal sudah niat tidak ada malu dan grogi. nahh selanjutnya dilanjutkan dengan penari joged yang di ibing oleh masyarakat semua. dan saya berdua melakukan jamuan kepada teman-teman dan rekan saya dan luh widya sampai jam 1 malam.